1 Sep 2013

IMPIAN PBAC

A.  Latar Belakang
     Di semester ini kami mengambil mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak (PBAC). Pengembangan Bahan Ajar Cetak (PBAC) merupakan mata kuliah bagi konsentrasi Media di jurusan Teknologi Pendidikan di FIP UNJ, tetapi mata kuliah ini bisa diambil oleh konsentrasi lain yaitu konsentrasi Teknologi Kinerja dan Pembelajaran. dalam jurusan Teknologi Pendidikan PBAC dipelajari karena mengingat Misi Teknologi Pendidikan yang memfasilitasi belajar salah satu cara yang dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar cetak karena Teknologi Pendidikan tidak selalu berhubungan dengan teknologi. Sebab sebelum adanya teknologi bahan ajar yang ada disekolah-sekolah berasal dari media cetak seperti buku, sampai sekarang buku pun masih digunakan walaupun teknologi sudah semakin maju, sebab dapat digunakan dimana saja dan mudah didapat.

    Bahan ajar cetak pun masih merupakan sumber utama sebagai media pembelajaran karena lebih efektif, ekonomis, fleksibel dan lebih tahan lama. Selain itu dengan adanya bahan ajar cetak mudah disesuaikan dengan perkembangan zaman.  Dalam pengembangannya bahan ajar cetak dapat didesain semenarik mungkin sehingga peserta didik tertarik dan dapat memudahkannya dalam proses pembelajaran. Dalam pendistribusiannya dapat digunakan sampai ke daerah pelosok yang tidak terjangkau oleh teknologi atau media elektronik. Sehingga penggunaannya dapat dirasakan oleh seluruh peserta didik di Indonesia.

B. Tujuan
    Dalam mempelajari mata kuliah PBAC ini diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar cetak sesuai dengan sasaran yang dituju, dan dapat menciptakan inovasi dalam pendesainan bahan ajar cetak baik secara internal maupun eksternal sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga siswa tertarik dan mudah mengerti materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran tercapai, dan juga dapat menilai bahan ajar cetak yang baik dan berkualitas. Selain itu bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD (ejaan yang disempurnakan) yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia.

Harapan Umum       :
Dapat mengembangkan bahan ajar cetak sesuai dengan sasaran yang dituju sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Harapan Khusus     :
  1. Menentukan Tujuan yang ingin dicapai
  2. Menentukan Sasaran yang dituju
  3. Menganalisis karakteristik peserta didik
  4. Menganalisis materi yang sesuai dengan dengan tujuan yang ingin dicapai 
  5. Mengidentifikasi pokok pelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 
  6. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis dan fungsional
  7. Mendesain bahan ajar (internal dan eksternal) sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang akan disampaikan 
  8. Memeriksa sejauh mana langkah kegiatan belajar yang telah diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan 
  9.  Identifikasi alat yang  diperlukan  untuk melaksanakan kegiatan belajar 
  10. Mengkaji bahan ajar yang telah disusun dalam proses pembelajaran 
  11. Menilai hasil bahan ajar yang telah dikaji 
  12. Memperbaiki bahan ajar sesuai dengan hasil yang telah dikaji agar sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan

C. Cara Mewujudkan Tujuan
    Menurut kami cara untuk mewujudkan tujuan tersebut dapat dilakukan apabila kami telah mempelajari lebih dalam tentang mata kuliah PBAC  sehingga kami dapat mewujudkan/melaksanakannya sesuai dengan harapan kami, misalnya seperti :
  • Mengikuti pertemuan sebanyak 18 kali pertemuan dalam satu semester ( absensi 100% masuk ) 
  • Aktif dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas dan di dalam forum ( facebook, email dan blog )
  • Merefleksikan diri setiap akhir pertemuan
  • Mengikuti kuis, ujian tengah semester dan akhir semester dengan baik dan benar
  • Mengevaluasi hasil (nilai) yang diperoleh 
  •  Mengerjakan tugas kelompok dan tes penguasaan individu dengan baik dan benar serta mengumpulkannya tepat waktu
  • Banyak mempelajari sumber-sumber terkait dengan mata kuliah PBAC 
  •  Berdiskusi dengan teman atau senior yang telah lulus mata kuliah PBAC
  • Sering berkonsultasi dengan dosen dan asisten dosen mengenai materi dalam mata kuliah PBAC
  • Sering mendatangi perpustakaan dan toko buku 
  •  Terus mengasah kemampuan untuk melatih pola pikir yang kreatif sehingga dapat menghasilkan produk yang inovatif sesuai dengan harapan kami
  • Sering melatih kemampuan non verbal dalam penulisan naskah sehingga dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam buku yang kami ciptakan
  • Rajin berlatih menggunakan video tutorial dalam pembuatan layout buku yang menarik dan sesuai dengan sasaran yang dituju
  • Lebih kritis dan lebih giat mencari informasi terbaru mengenai bahan ajar cetak dari berbagai sumber 
  • Terbuka dan berbesar hati menerima kritik dan saran demi karya pengembangan bahan ajar cetak yang lebih baik dari sebelumnya
  • Terus berkarya dan terus mengembangkan bahan ajar cetak demi terus membantu mewujudkan cita-cita anak-anak bangsa

D. Penutup ( Harapan yang telah tercapai) 

Karena kami baru melewati pertemuan pertama dalam mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak (PBAC) harapan kami yang telah tercapai setelah pembelajaran dikelas dan kami dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi, kami mendapatkan beberapa pertanyaan dari dosen kami yaitu bapak Sitepu mengenai PBAC. Dalam kelompok diskusi itu kami dipacu untuk berpikir secepat mungkin, karena untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dibatasi waktu yang ditentukan oleh dosen. Kami menjadi tahu banyak hal yang sebelumnya kami tidak tahu mengenai PBAC. Kami menjadi tahu tujuan kami belajar PBAC, baik itu tujuan umum maupun tujuan khusus. Kami menjadi tahu langkah-langkah apa yang harus kami lakukan terlebih dahulu sebelum mengembangkan/membuat bahan ajar cetak. Misalnya memahami dan mengalisis terlebih dahulu karakteristik sasaran (peserta didik) dan kebutuhannya, dan lain-lain.

Selain itu banyak ilmu yang kami peroleh melalui diskusi kelompok tersebut, seperti pendapat dari kelompok lain yang mengemukakan pendapat kelompok mereka masing-masing secara bergantian. Salah satu kelompok mengemukakan pendapat kelompok mereka bahwa Teknologi Pendidikan (TP), tidak selalu berhubungan dengan teknologi, karena lulusan TP sebagai fasilitator harus bisa memfasilitasi belajar siswa, baik itu yang bisa mengakses teknologi maupun yang tidak bisa mengakses teknologi karena keadaan geografisnya yang tidak memungkinkan. Solusinya tentu dengan menggunakan bahan ajar cetak, agar siswa didik yang tinggal di daerah terpencil juga bisa merasakan ilmu yang menjadi kebutuhan pokok mereka untuk bekal di masa depan yang lebih baik. Karena bahan ajar cetak sifatnya mudah dibawa kemana-mana, mudah dalam penggunaannya, bisa dibaca berulang-ulang dan lebih ekonomis. Tidak heran bahwa pada zaman yang serba modern ini bahan ajar cetak seperti buku pelajaran masih menjadi media belajar utama di sekolah-sekolah di seluruh dunia. 

Dengan demikian kami merasa beberapa harapan kecil kami sudah tercapai, ilmu kami bertambah. Nantinya setelah perkuliahan ini selesai kami tentunya ingin harapan-harapan kami yang lainnya bisa tercapai juga, seperti dapat membuat/mendesain bahan ajar cetak yang baik dan menarik, guna membantu siswa didik dalam proses pembelajarannya agar tujuan pembelajaran tercapai.
           
Terima kasih ^_^

Dipublikasikan oleh :

  1. Desri Loli Syafriyani              1215115158
  2. Irma Nurmala                        1215115136 
  3. Rohimah                               1215115133
  4. Tisa JN Novia                       1215115138

12 Apr 2013

FACEBOOK FOR LEARNERS DIFFUSION INNOVATION IN EDUCATION



Disusun oleh : IRMA NURMALA TP UNJ 2011

A. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin canggih ini, penyebaran informasi dan akses telekomunikasi semakin lebih cepat dan mudah. Salah satunya penggunaan situs jejaring sosial sebagai media berinteraksi sosial secara online yaitu adalah jejaring sosial facebook. 

Mendunianya facebook ini dimanfaatkan oleh salah satu dosen pengampu kami pada mata kuliah DIP (Difusi Inovasi Pendidikan) di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Teknologi Pendidikan yaitu Ibu Retno Widyaningrum S. Ikom, MM. Memanfaatkan situs facebook sebagai salah satu media pembelajaran secara online. DIP memanfaatkan jejaring social facebook sebagai wadah saling bertukar informasi, forum diskusi, dan sebagainya. Namun, muncul sebuah pertanyaan “Apakah Facebook merupakan inovasi dalam pembelajaran (khususnya mata kuliah DIP)?”.

Oleh karena itu, penulis melakukan survey terhadap diskusi dalam Group DIP di facebook untuk mengetahui apakah jejaring social facebook merupakan sebuah inovasi atau tidak dengan mengacu pada teori Rogers dan Reigeluth.


PERTANYAAN SURVEI
"Apakah Forum Group Discussion IDP ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini?". Kalau Anda jawab "YES", atau "NO" atau "YES & NO", berikan alasan mengacu pada teori Rogers & Reigeluth.”
  1. Hitung dan tabulasi berapa jumlah yang "ngoceh" (menjawab) serta berapa yang "bengong" (tidak menjawab).
  2. Hitung dan tabulasi dari yang "nerocos" itu, berapa yang memilih "YES", "NO", dan "YES & NO".
  3. Kategorisasi/klasifikasi serta hitung frekuensinya. 


TUJUAN DAN MANFAAT HASIL SURVEI
  • Menjelaskan besarnya respon mahasiswa terhadap forum diskusi DIP di facebook melalui table dan grafik yang tersedia.
  • Menganalisis pendapat mahasiswa apakah facebook termasuk inovasi atau bukan.
  • Untuk menumbuhkan rasa kreatifitas mahasiswa dalam menyajikan hasil survey yang telah mereka buat.
  • Untuk menambah keaktifan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan, mahasiswa tidak hanya diberikan teori-teori di dalam kelas tetapi dengan memanfaatkan facebook, ranah kognitif mahasiswa perlahan dapat berkembang dan akan lebih mudah untuk menerapkan suatu inovasi dalam kehidupan sehari-hari.


RESPONDEN SURVEI DAN TEKNIK SURVEI
Responden survei adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan DIP di kelas Non Reguler pada semester 4. Teknik yang digunakan dalam melakukan survei yaitu pendataan terhadap jawaban mahasiswa yang di post melalui comment post facebook, kemudian dibuat dalam bentuk tabel dan grafik, menganalisis jawaban dengan melakukan pengklasifikasian pendapat, dan memberikan kesimpulan atas hasil survei yang didapat.


B. HASIL SURVEI


Gambar I Merupakan data keaktifan mahasiswa dalam menjawab forum diskusi DIP Mahasiswa NR TP UNJ di facebook dengan total 40 mahasiswa. Yang terdiri dari 27 mahasiswa yang menjawab dan 13 mahasiswa yang belum menjawab.


Gambar II Merupakan data keaktifan mahasiswa dalam menjawab forum diskusi DIP Mahasiswa NR TP UNJ di facebook. 67% Mahasiswa aktif dalam menjawab pertanyaan sedangkan 33% Mahasiswa masih belum aktif dalam menjawab pertanyaan.



Gambar III & IV Merupakan tabel data jawaban mahasiswa (Yes, No, Yes & No,dan belum menjawab). Jawaban Yes, Yes & No, dan belum menjawab posisinya sama yaitu 13 mahasiswa yang menjawab. sedangkan yang paling sedikit ada di jawaban “No” hanya satu mahasiswa yang menjawab. dari tabel diatas, Data dijelaskan dengan diagram batang dibawahnya.


Gambar V Merupakan Persentase dari jawaban mahasiswa baik Yes, No, Yes & No dan yang belum menjawab. Persentase Yes dan Yes & No sama banyak sebanyak 32%, belum menjawab 33% dan terendah 3% dengan jawaban No.


Gambar VI Merupakan Data kategorisasi alasan jawaban Yes, No, dan Yes&No menjadi Yes A, Yes B, Yes&No A, Yes&No B, Yes&No C dan No. Yang paling banyak persamaan menjawab pada Yes B sebanyak 7 orang.



Gambar VII & VIII Merupakan tampilan dari diagram batang dan persentase dari data kategorisasi alasan Yes A, Yes B, Yes&No A, Yes&No B, Yes&No C, dan No.


C. PEMBAHASAN

Dari data survey yang dihasilkan bahwa dalam forum FB DIP ini dalam menjawab pertanyaan dari 40 mahasiswa yang aktif baru 27 mahasiswa yang saya dapatkan dari hasil analisis. Sedangkan yang masih belum aktif dalam forum diskusi ini dalam menjawab pertanyaan ada 13 mahasiswa. Dari 13 mahasiswa yang belum menjawab mungkin mereka mempunyai alasan tersendiri. Mungkin kesulitan berasal dari faktor internal pribadi mereka misalnya belum ada kesadaran dari mahasiswa tersebut untuk berdiskusi pada forum alias malas.

Sedangkan berdasarkan dari data mahasiswa (yes, no, yes & no) ditemukan hasil yang beragam dari mulai 4% yang menjawab no sampai yang paling banyak yaitu sebanyak 26% yang menjawab yes B berdasarkan kategorisasi alasan yang telah saya buat.

Lalu, apakah facebook merupakan sebuah inovasi dalam perkuliahan DIP? Mari kita simak jawabannya berdasarkan survey yang telah saya lakukan. 

Teori pertama berdasarkan pada teori Rogers yang menyatakan bahwa inovasi adalah "an idea, practice, or object perceived as new by the individual." (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu). Dari definisi tersebut maka kata perceived menjadi kata yang penting karena pada suatu ide, praktek atau benda akan dianggap sebagai inovasi bagi sebagian orang tetapi bagi sebagian lainnya tidak, tergantung apa yang dirasakan oleh individu terhadap ide, praktek atau benda tersebut. Hal inilah yang menimbulkan jawaban mahasiswa beragam tergantung kepada bagaimana cara pandang mereka dalam memahami definisi tersebut dikaitkan dengan keberadaan forum diskusi ini. Rata-rata mahasiswa setuju dengan definisi Rogers bahwa forum diskusi FB ini adalah suatu gagasan atau hal yang dianggap baru dalam mata kuliah DIP ini. Sedangkan sebagian lagi tidak setuju dengan forum diskusi FB ini adalah suatu inovasi dikarenakan bukan hal yang baru dalam media pembelajaran. 

Teori kedua berdasarkan pada teori inovasi yang dikemukakan oleh Charless Reigeluth. Inovasi merupakan suatu proses perubahan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dimana hal ini dilakukan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya dengan melibatkan berbagai aspek agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Inilah landasan teori kedua yang digunakan oleh mahasiswa dalam menjawab pertanyaan yang disediakan setelah mengacu pada teori rogers. Dari teori Reigeluth inilah semakin beragam jawaban mahasiswa karena teori ini lebih menekankan pada proses yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Dalam tahap menganalisis jawaban mahasiswa saya tertantang membaca pendapat berlandaskan teori ini karena ada mahasiswa yang jawaban awalnya sama tetapi diakhir jawabannya jadi meragukan, ada juga mahasiswa yang singkat menjawab mengikuti pendapat temannya. Untuk mengatasi hal-hal yang membingungkan saya, saya mulai mengkategorisasikan perbedaan pendapat tersebut sehingga jawaban Yes, No, dan Yes&No menjadi : 
  1. Yes A : Hal yang dianggap baru dan berkelanjutan (DIP berlangsung 1 semester).
  2. Yes B : Hal yang dianggap baru dan ada tujuan yang jelas, keaktifan mahasiswa.
  3. Yes&No A : Sebuah gagasan yang dianggap baru dan tidak berkelanjutan (Hanya sampai mata kuliah DIP selesai).
  4. Yes&No B : Sebuah gagasan yang dianggap baru dan tidak berkelanjutan (masih ada mahasiswa yang belum aktif dalam forum).
  5. Yes&No C : Bukan hal yang baru dan forum diskusi ini mempunyai tujuan. 
  6. No : bukan hal yang baru dalam media pembelajaran dan tidak berkelanjutan (Hanya sampai mata kuliah DIP selesai). 
26% mahasiswa yang menjawab Yes B mereka berpendapat bahwa forum di facebook dalam perkuliahan DIP merupakan inovasi karena dianggap sebagai hal yang baru kerena ada tujuan yang jelas sehingga dapat menumbuhkan keaktifan mahasiswa dalam forum. Sedangkan Ada juga mahasiswa yang menjawab No alias forum diskusi facebook bukanlah sebuah inovasi, ia berpendapat bahwa bukan hal yang baru dalam media pembelajaran mungkin ia melihat hal tersebut lebih secara menyeluruh bukan berfokus pada mata kuliah DIP dan ia berpendapat juga bahwa tidak berkelanjutan hanya sampai mata kuliah DIP selesai.


D. KESIMPULAN 

Dengan adanya forum diskusi di facebook dalam perkuliahan DIP menunjukkan bahwa kini peran jejaring sosial bukan hanya untuk bermain ataupun sekedar chatting biasa, tetapi dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran online. 

Keaktifan mahasiswa dalam forum diskusi FB ini mungkin belum maksimal karena saya melihat banyak mahasiswa yang belum memanfaatkan media ini dengan baik padahal di dalam kelas pasif seharusnya mereka yang pasif inilah dapat menuangkan pendapatnya secara langsung dalam bentuk tulisan pada forum ini. Jadi selama ada media pembelajaran online ini manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. 

Apakah facebook dikatakan sebuah inovasi dalam pembelajaran? Semua itu tergantung kepada sudut pandang dan pemahaman masing-masing sudah sejauh mana penguasaan materi yang mereka dapatkan. Saya sangat senang melihat hasil survey yang berbeda karena itu berarti semuanya telah memahami apa yang diajarkan selama ini dalam DIP dan saya menganggap jawaban dalam forum diskusi ini tidak ada yang salah karena semuanya berlomba-lomba untuk mengemukakan pendapatnya sebaik-baik yang mereka bisa dan dapat dipertanggung jawabkan. Inovasi dalam forum FB ini semoga berdampak pada meningkatkan kualitas pendidikan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. 



E. DAFTAR PUSTAKA