1 Sep 2013

IMPIAN PBAC

A.  Latar Belakang
     Di semester ini kami mengambil mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak (PBAC). Pengembangan Bahan Ajar Cetak (PBAC) merupakan mata kuliah bagi konsentrasi Media di jurusan Teknologi Pendidikan di FIP UNJ, tetapi mata kuliah ini bisa diambil oleh konsentrasi lain yaitu konsentrasi Teknologi Kinerja dan Pembelajaran. dalam jurusan Teknologi Pendidikan PBAC dipelajari karena mengingat Misi Teknologi Pendidikan yang memfasilitasi belajar salah satu cara yang dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar cetak karena Teknologi Pendidikan tidak selalu berhubungan dengan teknologi. Sebab sebelum adanya teknologi bahan ajar yang ada disekolah-sekolah berasal dari media cetak seperti buku, sampai sekarang buku pun masih digunakan walaupun teknologi sudah semakin maju, sebab dapat digunakan dimana saja dan mudah didapat.

    Bahan ajar cetak pun masih merupakan sumber utama sebagai media pembelajaran karena lebih efektif, ekonomis, fleksibel dan lebih tahan lama. Selain itu dengan adanya bahan ajar cetak mudah disesuaikan dengan perkembangan zaman.  Dalam pengembangannya bahan ajar cetak dapat didesain semenarik mungkin sehingga peserta didik tertarik dan dapat memudahkannya dalam proses pembelajaran. Dalam pendistribusiannya dapat digunakan sampai ke daerah pelosok yang tidak terjangkau oleh teknologi atau media elektronik. Sehingga penggunaannya dapat dirasakan oleh seluruh peserta didik di Indonesia.

B. Tujuan
    Dalam mempelajari mata kuliah PBAC ini diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar cetak sesuai dengan sasaran yang dituju, dan dapat menciptakan inovasi dalam pendesainan bahan ajar cetak baik secara internal maupun eksternal sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga siswa tertarik dan mudah mengerti materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran tercapai, dan juga dapat menilai bahan ajar cetak yang baik dan berkualitas. Selain itu bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD (ejaan yang disempurnakan) yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia.

Harapan Umum       :
Dapat mengembangkan bahan ajar cetak sesuai dengan sasaran yang dituju sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Harapan Khusus     :
  1. Menentukan Tujuan yang ingin dicapai
  2. Menentukan Sasaran yang dituju
  3. Menganalisis karakteristik peserta didik
  4. Menganalisis materi yang sesuai dengan dengan tujuan yang ingin dicapai 
  5. Mengidentifikasi pokok pelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 
  6. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis dan fungsional
  7. Mendesain bahan ajar (internal dan eksternal) sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang akan disampaikan 
  8. Memeriksa sejauh mana langkah kegiatan belajar yang telah diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan 
  9.  Identifikasi alat yang  diperlukan  untuk melaksanakan kegiatan belajar 
  10. Mengkaji bahan ajar yang telah disusun dalam proses pembelajaran 
  11. Menilai hasil bahan ajar yang telah dikaji 
  12. Memperbaiki bahan ajar sesuai dengan hasil yang telah dikaji agar sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan

C. Cara Mewujudkan Tujuan
    Menurut kami cara untuk mewujudkan tujuan tersebut dapat dilakukan apabila kami telah mempelajari lebih dalam tentang mata kuliah PBAC  sehingga kami dapat mewujudkan/melaksanakannya sesuai dengan harapan kami, misalnya seperti :
  • Mengikuti pertemuan sebanyak 18 kali pertemuan dalam satu semester ( absensi 100% masuk ) 
  • Aktif dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas dan di dalam forum ( facebook, email dan blog )
  • Merefleksikan diri setiap akhir pertemuan
  • Mengikuti kuis, ujian tengah semester dan akhir semester dengan baik dan benar
  • Mengevaluasi hasil (nilai) yang diperoleh 
  •  Mengerjakan tugas kelompok dan tes penguasaan individu dengan baik dan benar serta mengumpulkannya tepat waktu
  • Banyak mempelajari sumber-sumber terkait dengan mata kuliah PBAC 
  •  Berdiskusi dengan teman atau senior yang telah lulus mata kuliah PBAC
  • Sering berkonsultasi dengan dosen dan asisten dosen mengenai materi dalam mata kuliah PBAC
  • Sering mendatangi perpustakaan dan toko buku 
  •  Terus mengasah kemampuan untuk melatih pola pikir yang kreatif sehingga dapat menghasilkan produk yang inovatif sesuai dengan harapan kami
  • Sering melatih kemampuan non verbal dalam penulisan naskah sehingga dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam buku yang kami ciptakan
  • Rajin berlatih menggunakan video tutorial dalam pembuatan layout buku yang menarik dan sesuai dengan sasaran yang dituju
  • Lebih kritis dan lebih giat mencari informasi terbaru mengenai bahan ajar cetak dari berbagai sumber 
  • Terbuka dan berbesar hati menerima kritik dan saran demi karya pengembangan bahan ajar cetak yang lebih baik dari sebelumnya
  • Terus berkarya dan terus mengembangkan bahan ajar cetak demi terus membantu mewujudkan cita-cita anak-anak bangsa

D. Penutup ( Harapan yang telah tercapai) 

Karena kami baru melewati pertemuan pertama dalam mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak (PBAC) harapan kami yang telah tercapai setelah pembelajaran dikelas dan kami dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi, kami mendapatkan beberapa pertanyaan dari dosen kami yaitu bapak Sitepu mengenai PBAC. Dalam kelompok diskusi itu kami dipacu untuk berpikir secepat mungkin, karena untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dibatasi waktu yang ditentukan oleh dosen. Kami menjadi tahu banyak hal yang sebelumnya kami tidak tahu mengenai PBAC. Kami menjadi tahu tujuan kami belajar PBAC, baik itu tujuan umum maupun tujuan khusus. Kami menjadi tahu langkah-langkah apa yang harus kami lakukan terlebih dahulu sebelum mengembangkan/membuat bahan ajar cetak. Misalnya memahami dan mengalisis terlebih dahulu karakteristik sasaran (peserta didik) dan kebutuhannya, dan lain-lain.

Selain itu banyak ilmu yang kami peroleh melalui diskusi kelompok tersebut, seperti pendapat dari kelompok lain yang mengemukakan pendapat kelompok mereka masing-masing secara bergantian. Salah satu kelompok mengemukakan pendapat kelompok mereka bahwa Teknologi Pendidikan (TP), tidak selalu berhubungan dengan teknologi, karena lulusan TP sebagai fasilitator harus bisa memfasilitasi belajar siswa, baik itu yang bisa mengakses teknologi maupun yang tidak bisa mengakses teknologi karena keadaan geografisnya yang tidak memungkinkan. Solusinya tentu dengan menggunakan bahan ajar cetak, agar siswa didik yang tinggal di daerah terpencil juga bisa merasakan ilmu yang menjadi kebutuhan pokok mereka untuk bekal di masa depan yang lebih baik. Karena bahan ajar cetak sifatnya mudah dibawa kemana-mana, mudah dalam penggunaannya, bisa dibaca berulang-ulang dan lebih ekonomis. Tidak heran bahwa pada zaman yang serba modern ini bahan ajar cetak seperti buku pelajaran masih menjadi media belajar utama di sekolah-sekolah di seluruh dunia. 

Dengan demikian kami merasa beberapa harapan kecil kami sudah tercapai, ilmu kami bertambah. Nantinya setelah perkuliahan ini selesai kami tentunya ingin harapan-harapan kami yang lainnya bisa tercapai juga, seperti dapat membuat/mendesain bahan ajar cetak yang baik dan menarik, guna membantu siswa didik dalam proses pembelajarannya agar tujuan pembelajaran tercapai.
           
Terima kasih ^_^

Dipublikasikan oleh :

  1. Desri Loli Syafriyani              1215115158
  2. Irma Nurmala                        1215115136 
  3. Rohimah                               1215115133
  4. Tisa JN Novia                       1215115138

12 Apr 2013

FACEBOOK FOR LEARNERS DIFFUSION INNOVATION IN EDUCATION



Disusun oleh : IRMA NURMALA TP UNJ 2011

A. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin canggih ini, penyebaran informasi dan akses telekomunikasi semakin lebih cepat dan mudah. Salah satunya penggunaan situs jejaring sosial sebagai media berinteraksi sosial secara online yaitu adalah jejaring sosial facebook. 

Mendunianya facebook ini dimanfaatkan oleh salah satu dosen pengampu kami pada mata kuliah DIP (Difusi Inovasi Pendidikan) di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Teknologi Pendidikan yaitu Ibu Retno Widyaningrum S. Ikom, MM. Memanfaatkan situs facebook sebagai salah satu media pembelajaran secara online. DIP memanfaatkan jejaring social facebook sebagai wadah saling bertukar informasi, forum diskusi, dan sebagainya. Namun, muncul sebuah pertanyaan “Apakah Facebook merupakan inovasi dalam pembelajaran (khususnya mata kuliah DIP)?”.

Oleh karena itu, penulis melakukan survey terhadap diskusi dalam Group DIP di facebook untuk mengetahui apakah jejaring social facebook merupakan sebuah inovasi atau tidak dengan mengacu pada teori Rogers dan Reigeluth.


PERTANYAAN SURVEI
"Apakah Forum Group Discussion IDP ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini?". Kalau Anda jawab "YES", atau "NO" atau "YES & NO", berikan alasan mengacu pada teori Rogers & Reigeluth.”
  1. Hitung dan tabulasi berapa jumlah yang "ngoceh" (menjawab) serta berapa yang "bengong" (tidak menjawab).
  2. Hitung dan tabulasi dari yang "nerocos" itu, berapa yang memilih "YES", "NO", dan "YES & NO".
  3. Kategorisasi/klasifikasi serta hitung frekuensinya. 


TUJUAN DAN MANFAAT HASIL SURVEI
  • Menjelaskan besarnya respon mahasiswa terhadap forum diskusi DIP di facebook melalui table dan grafik yang tersedia.
  • Menganalisis pendapat mahasiswa apakah facebook termasuk inovasi atau bukan.
  • Untuk menumbuhkan rasa kreatifitas mahasiswa dalam menyajikan hasil survey yang telah mereka buat.
  • Untuk menambah keaktifan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan, mahasiswa tidak hanya diberikan teori-teori di dalam kelas tetapi dengan memanfaatkan facebook, ranah kognitif mahasiswa perlahan dapat berkembang dan akan lebih mudah untuk menerapkan suatu inovasi dalam kehidupan sehari-hari.


RESPONDEN SURVEI DAN TEKNIK SURVEI
Responden survei adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan DIP di kelas Non Reguler pada semester 4. Teknik yang digunakan dalam melakukan survei yaitu pendataan terhadap jawaban mahasiswa yang di post melalui comment post facebook, kemudian dibuat dalam bentuk tabel dan grafik, menganalisis jawaban dengan melakukan pengklasifikasian pendapat, dan memberikan kesimpulan atas hasil survei yang didapat.


B. HASIL SURVEI


Gambar I Merupakan data keaktifan mahasiswa dalam menjawab forum diskusi DIP Mahasiswa NR TP UNJ di facebook dengan total 40 mahasiswa. Yang terdiri dari 27 mahasiswa yang menjawab dan 13 mahasiswa yang belum menjawab.


Gambar II Merupakan data keaktifan mahasiswa dalam menjawab forum diskusi DIP Mahasiswa NR TP UNJ di facebook. 67% Mahasiswa aktif dalam menjawab pertanyaan sedangkan 33% Mahasiswa masih belum aktif dalam menjawab pertanyaan.



Gambar III & IV Merupakan tabel data jawaban mahasiswa (Yes, No, Yes & No,dan belum menjawab). Jawaban Yes, Yes & No, dan belum menjawab posisinya sama yaitu 13 mahasiswa yang menjawab. sedangkan yang paling sedikit ada di jawaban “No” hanya satu mahasiswa yang menjawab. dari tabel diatas, Data dijelaskan dengan diagram batang dibawahnya.


Gambar V Merupakan Persentase dari jawaban mahasiswa baik Yes, No, Yes & No dan yang belum menjawab. Persentase Yes dan Yes & No sama banyak sebanyak 32%, belum menjawab 33% dan terendah 3% dengan jawaban No.


Gambar VI Merupakan Data kategorisasi alasan jawaban Yes, No, dan Yes&No menjadi Yes A, Yes B, Yes&No A, Yes&No B, Yes&No C dan No. Yang paling banyak persamaan menjawab pada Yes B sebanyak 7 orang.



Gambar VII & VIII Merupakan tampilan dari diagram batang dan persentase dari data kategorisasi alasan Yes A, Yes B, Yes&No A, Yes&No B, Yes&No C, dan No.


C. PEMBAHASAN

Dari data survey yang dihasilkan bahwa dalam forum FB DIP ini dalam menjawab pertanyaan dari 40 mahasiswa yang aktif baru 27 mahasiswa yang saya dapatkan dari hasil analisis. Sedangkan yang masih belum aktif dalam forum diskusi ini dalam menjawab pertanyaan ada 13 mahasiswa. Dari 13 mahasiswa yang belum menjawab mungkin mereka mempunyai alasan tersendiri. Mungkin kesulitan berasal dari faktor internal pribadi mereka misalnya belum ada kesadaran dari mahasiswa tersebut untuk berdiskusi pada forum alias malas.

Sedangkan berdasarkan dari data mahasiswa (yes, no, yes & no) ditemukan hasil yang beragam dari mulai 4% yang menjawab no sampai yang paling banyak yaitu sebanyak 26% yang menjawab yes B berdasarkan kategorisasi alasan yang telah saya buat.

Lalu, apakah facebook merupakan sebuah inovasi dalam perkuliahan DIP? Mari kita simak jawabannya berdasarkan survey yang telah saya lakukan. 

Teori pertama berdasarkan pada teori Rogers yang menyatakan bahwa inovasi adalah "an idea, practice, or object perceived as new by the individual." (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu). Dari definisi tersebut maka kata perceived menjadi kata yang penting karena pada suatu ide, praktek atau benda akan dianggap sebagai inovasi bagi sebagian orang tetapi bagi sebagian lainnya tidak, tergantung apa yang dirasakan oleh individu terhadap ide, praktek atau benda tersebut. Hal inilah yang menimbulkan jawaban mahasiswa beragam tergantung kepada bagaimana cara pandang mereka dalam memahami definisi tersebut dikaitkan dengan keberadaan forum diskusi ini. Rata-rata mahasiswa setuju dengan definisi Rogers bahwa forum diskusi FB ini adalah suatu gagasan atau hal yang dianggap baru dalam mata kuliah DIP ini. Sedangkan sebagian lagi tidak setuju dengan forum diskusi FB ini adalah suatu inovasi dikarenakan bukan hal yang baru dalam media pembelajaran. 

Teori kedua berdasarkan pada teori inovasi yang dikemukakan oleh Charless Reigeluth. Inovasi merupakan suatu proses perubahan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dimana hal ini dilakukan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya dengan melibatkan berbagai aspek agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Inilah landasan teori kedua yang digunakan oleh mahasiswa dalam menjawab pertanyaan yang disediakan setelah mengacu pada teori rogers. Dari teori Reigeluth inilah semakin beragam jawaban mahasiswa karena teori ini lebih menekankan pada proses yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Dalam tahap menganalisis jawaban mahasiswa saya tertantang membaca pendapat berlandaskan teori ini karena ada mahasiswa yang jawaban awalnya sama tetapi diakhir jawabannya jadi meragukan, ada juga mahasiswa yang singkat menjawab mengikuti pendapat temannya. Untuk mengatasi hal-hal yang membingungkan saya, saya mulai mengkategorisasikan perbedaan pendapat tersebut sehingga jawaban Yes, No, dan Yes&No menjadi : 
  1. Yes A : Hal yang dianggap baru dan berkelanjutan (DIP berlangsung 1 semester).
  2. Yes B : Hal yang dianggap baru dan ada tujuan yang jelas, keaktifan mahasiswa.
  3. Yes&No A : Sebuah gagasan yang dianggap baru dan tidak berkelanjutan (Hanya sampai mata kuliah DIP selesai).
  4. Yes&No B : Sebuah gagasan yang dianggap baru dan tidak berkelanjutan (masih ada mahasiswa yang belum aktif dalam forum).
  5. Yes&No C : Bukan hal yang baru dan forum diskusi ini mempunyai tujuan. 
  6. No : bukan hal yang baru dalam media pembelajaran dan tidak berkelanjutan (Hanya sampai mata kuliah DIP selesai). 
26% mahasiswa yang menjawab Yes B mereka berpendapat bahwa forum di facebook dalam perkuliahan DIP merupakan inovasi karena dianggap sebagai hal yang baru kerena ada tujuan yang jelas sehingga dapat menumbuhkan keaktifan mahasiswa dalam forum. Sedangkan Ada juga mahasiswa yang menjawab No alias forum diskusi facebook bukanlah sebuah inovasi, ia berpendapat bahwa bukan hal yang baru dalam media pembelajaran mungkin ia melihat hal tersebut lebih secara menyeluruh bukan berfokus pada mata kuliah DIP dan ia berpendapat juga bahwa tidak berkelanjutan hanya sampai mata kuliah DIP selesai.


D. KESIMPULAN 

Dengan adanya forum diskusi di facebook dalam perkuliahan DIP menunjukkan bahwa kini peran jejaring sosial bukan hanya untuk bermain ataupun sekedar chatting biasa, tetapi dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran online. 

Keaktifan mahasiswa dalam forum diskusi FB ini mungkin belum maksimal karena saya melihat banyak mahasiswa yang belum memanfaatkan media ini dengan baik padahal di dalam kelas pasif seharusnya mereka yang pasif inilah dapat menuangkan pendapatnya secara langsung dalam bentuk tulisan pada forum ini. Jadi selama ada media pembelajaran online ini manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. 

Apakah facebook dikatakan sebuah inovasi dalam pembelajaran? Semua itu tergantung kepada sudut pandang dan pemahaman masing-masing sudah sejauh mana penguasaan materi yang mereka dapatkan. Saya sangat senang melihat hasil survey yang berbeda karena itu berarti semuanya telah memahami apa yang diajarkan selama ini dalam DIP dan saya menganggap jawaban dalam forum diskusi ini tidak ada yang salah karena semuanya berlomba-lomba untuk mengemukakan pendapatnya sebaik-baik yang mereka bisa dan dapat dipertanggung jawabkan. Inovasi dalam forum FB ini semoga berdampak pada meningkatkan kualitas pendidikan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. 



E. DAFTAR PUSTAKA 













10 Des 2011

STUDI PEMANFAATAN E-DUKASI.NET DI SEKOLAH


2.1  E-dukasi.net

E-dukasi.net adalah portal pendidikan yang meyediakan bahan belajar dan fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan.EdukasiNet hadir sebagai upaya memberdayakan potensi internet untuk kebutuhan pendidikan. Lebih tepatnya, EdukasiNet hadir sebagai sebagai salah satu media jaringan sekolah (schoolnet) di Indonesia. Jaringan sekolah adalah suatu kegiatan komunitas sekolah (guru, siswa, atau tenaga pendidik dan kependidikan lain) yang dimediasi oleh internet sebagai sarana komunikasi atau bertukar informasi satu sama lain. Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat tanpa terbatas ruang dan waktu melalui program jaringan sekolah ini memungkinkan terjadinnya komunitas masyarakat informasi (knowledge-based society) dalam lingkup sekolah. Dengan demikian, jaringan sekolah dapat dikatakan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan komunitas sekolah yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Itulah sebabnya, program jaringan sekolah menjadi salah satu program yang menjadi fokus utama UNESCO untuk diterapkan di berbagai negara di dunia. Bahkan  ke depan diharapkan terjadi jaringan sekolah yang tidak hanya terjadi dalam skala lokal (nasional), tapi dalam skala yang lebih luas, yaitu regional dan internasional. Jadi, EdukasiNet adalah program jaringan sekolah yang dikembangkan oleh Pustekkom yang berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas sekolah; 2) wadah sumber belajar; dan 3) wahana berbagii informasi antar sekolah di Indonesia. Sebagai portal pendidikan, EdukasiNet dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja melalui url: http://www.e-dukasi.net. Dengan tiga peran utama tersebut, maka EdukasiNet dapat berfungsi atau dikatakan pula  sebagai jaringan sekolah (schoolnet).

2.2  Tujuan

E-dukasi.net dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuan:
1) tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan komunitas pendidikan;
2)  terjadinya komunikasi dan kolaborasi antar komunitas pendidikan;
3)  terbentuknya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.


2.3   Manfaat

Manfaat e-dukasi.net dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sebagai sumber bahan belajar dan sebagai sarana komunikasi serta kolaborasi antarsekolah.

1)         Sumber Bahan Belajar
a)         Anda dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi Materi Pokok, Modul Online, Pengetahuan Populer, Bank Soal, Uji Kompetensi, Multimedia Interaktif, dan Video on Demand.
b)         Anda dapat berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan belajar berbasis web ke administrator e-dukasi.net untuk di upload.
c)         Anda dapat mendownload bahan belajar pada e-dukasi.net dan menggunakannya sesuai kebutuhan belajar Anda.

2)         Sarana Komunikasi dan Kolaborasi Antar Sekolah
a)         Anda dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum.
b)         Anda dapat memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan.
c)         Anda akan memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolah sebagai subdomain e-dukasi.net.
d)         Anda dapat mengikuti kelas maya melalui fitur telekolaborasi e-dukasi.net.

 
2.4 Fitur di Edukasi.net

Sebagai upaya untuk memenuhi perannya sebagai jaringan sekolah, EdukasiNet dilengkapi dengan  feature berikut:
 
1.      Bahan Belajar

EdukasiNet menyediakan sumber belajar yang dirancang secara khusus dan dapat diakses dan atau download secara gratis. Sumber belajar ini terdiri dari materi pokok, modul online, pengetahuan populer, serta teknik dan tips mengajar.

1.      Materi Pokok, yaitu bahan belajar yang meliputi semua mata pelajaran untuk SD, SMP, SMA atau yang sederajat dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2.      Modul Online ini dirancang untuk siswa dan guru SMP-SMA Terbuka dalam versi digital, sehingga mereka dapat mengambil/mencetak modul sesuai dengan kebutuhan. Namun siapapun Pengguna dapat memanfaatkan modul ini seperti mereka.

3.      Bank Soal, Berisi soal-soal yang telah digunakan dalam berbagai ujian (SKALU, SIPENMARU, UMPTN, SPMB, EBTANAS, UAN, UN). Koleksi soal yang tersedia berjumlah 20.000 soal yang dapat dipilih berdasarkan materi pelajaran dengan jumlah yang dapat ditentukan sendiri oleh pengguna mulai dari 10 hingga 100 soal. Setiap akhir latihan dilengkapi skor keberhasilan menjawab soal serta kunci jawaban dan pembahasannya.

4.      Pengetahuan Populer, berisikan informasi praktis yang dikemas dengan gaya yang khas dan ringan. Topik yang disajikan dipilih yang populer dan bermanfaat bagi masyarakat.

5.      Uji Kemampuan, e-dukasi.net menyediakan layanan untuk menguji kemampuan Anda terhadap materi tertentu sesuai dengan kurikulum yang dapat diakses secara online. Berisi kumpulan soal untuk menguji penguasaan atau kompetensi tiap mata pelajaran di tiap semester dengan jumlah soal yang telah ditentukan. Tiap paket soal dilengkapi dengan skor keberhasilan menjawab soal serta kunci jawaban dan pembahasannya.

2.       Komunitas

Forum komunitas ini dirancang sebagai wahana tukar informasi antar pengguna EdukasiNet. Guru, siswa, mahasiswa, orang tua, pakar/praktisi atau siapapun yang peduli dengan pendidikan dapat bergabung secara aktif di sini.  Interaksi komunitas ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sebagai berikut:

Forum
Interaksi didalam forum ini dirancang untuk komunikasi antar guru dengan guru lain, siswa dengan siswa lain, guru dengan siswa dalam bentuk diskusi atau tukar informasi, pemikiran, saran, mata pelajaran, dan lainnya.

Chatting
Fasilitas ini memungkinkan pengguna dapat melakukan dialog secara elektronik (chatting) secara langsung dengan pengguna lain di tempat yang berbeda secara real time.

3.      Info

Fitur ini menyediakan layanan berupa artikel, news, event, dan web sekolah. secara lebih rinci, berbagai layanan dalam fitur ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Artikel
Fitur ini menyediakan layanan artikel yang lebih difokuskan pada topik pendidikan dan informasi lainnya yang terkait dengan pendidikan. Melalui fasilitas ini pengguna tidak hanya berkesempatan membacanya, tetapi juga dapat men-downloadnya secara bebas dan gratis. Pengguna juga bisa menyumbangkan buah pikiran/tulisan ini dan dikirim melalui administrator  EdukasiNet.

News
EdukasiNet menyediakaan fasilitas berita (news) yang dirancang dari, oleh, dan untuk pengguna. Oleh karena itu partisipasi pengguna sangat menentukan dinamika feature ini.

Kalender Kegiatan (Event)

Fitur ini menyajikan informasi/berita tentang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengelola, ataupun oleh komunitas EdukasiNet khususnya sekolah.

Web Sekolah
EdukasiNet menyediakan fasilitas informasi tentang sekolah yang merupakan anggota (pengguna member) dari EdukasiNet.  Informasi ini tersimpan dalam aplikasi dan server EdukasiNet serta dapat diisi atau diedit oleh sekolah yang menjadi anggota.

Disamping itu, EdukasiNet juga menyediakan fasilitas/feature stpenggunar seperti download, search engine, frequently asked question (FAQ), kontak kami (contact us), polling, webstat, dan lain-lain.

2.5 Metodologi

Menurut Borg and Gall (1983), penelitian pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan.  Sementara itu Ibnu Suhadi (2001) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu produk hardware atau software melalui prosedur yang khas yang biasanya diawali dengan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan proses pengembangan dan diakhiri dengan evaluasi.

Mengikuti prosedur tersebut, sebagai langkah awal Pustekkom telah mengadakan analisis kebutuhan akan bahan belajar berbasis web untuk sekolah. Dari hasil analisis kebutuhan ini, maka mulai dikembangkan portal EdukasiNet yang tidak hanya berisi bahan belajar, tetapi juga menyediakan forum komunikasi dan layanan info.

Untuk pemanfaatannya di sekolah, studi kelayakan dilaksanakan terlebih dahulu guna memilih sekolah rintisan yang nantinya akan memanfaatkan portal ini. Selanjutnya pada sekolah rintisan tersebut Pustekkom mengadakan orientasi pemanfaatan EdukasiNet. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan orientasi ini, Pustekkom melaksanakan studi ke sekolah tersebut untuk mengetahui pemanfaatan EdukasiNet di sekolah serta kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam memanfaatkan agar dapat dicarikan solusi pemecahannya. Dari studi ini akan terjaring pula data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah.     

Instrumen yang digunakan meliputi  kuesioner, pedoman wawancara dan survey elektronik.


2.6 Hasil Studi Pemanfaatan EdukasiNet di Sekolah

Hasil studi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah dapat dideskripsikan berdasarkan beberapa aspek temuan, yang meliputi:

* Perkembangan Jumlah Pengunjung (USER HIT) dan Anggota

Sampai dengan bulan Februari 2006, pengunjung EdukasiNet telah mencapai 671.591 orang. Sementara anggota yang terdaftar telah mencapai 6.934 orang.

* Perkembangan Jumlah Bahan Belajar

Sampai dengan tahun 2005, jumlah bahan belajar yang terdapat dalam portal EdukasiNet berjumlah 335 judul.

* Pendapat pengguna tentang edukasiNet
Berdasarkan hasil poling elektronik, pengguna memberikan appresiasi yang cukup positif terhadap EdukasiNet.


* Pemanfaatan EdukasiNet oleh Guru/Siswa di Sekolah

o Komitmen sekolah dalam memanfaatkan sumber belajar (termasuk EdukasiNet), sekolah pada umumnya telah memanfaatkan berbagai sumber belajar antara lain media cetak, media audio, VCD pembelajaran, CD Interaktif, dan juga ada yang sudah memanfaatkan internet. Namun untuk pemanfaatan EdukasiNet belum banyak diprogramkan oleh sekolah.
o Pemanfaatan fitur-fitur EdukasiNet, fitur yang banyak dimanfaatkan adalah bahan belajra terutama materi pokok. Fitur lainnya seperti interaksi komunitas dan info belum banyak dimanfaatkan.

* Pola Pemanfaatan Bahan Belajar dalam EdukasiNet (strategi dan frekuensi), cara pemanfaatan bahan belajar belum dijadwalkan secara khusus, strategi yang digunakan ada yang terpisah (43%) dan terintegrasi (57%). Penerapan startegi yang tepisahh antara lain kalau ada waktu/jam belajar kosong siswa diminta untuk memanfaatkan EdukasiNet di laboratorium komputer

* Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet (pendukung maupun penghambat), banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah antara lain:

o Faktor Lingkungan (institusi penyelenggara pendidikan dalam hal ini sekolah),Sekolah yang memanfaatkan secara optimal karena didukung oleh kebijakan dan komitmen dari masing-masing sekolah tersebut. Sekolah yang pemanfaatannya kurang optimal, karena kurang mensosialisasikan pemanfaatan EdukasiNet kepada guru maupun siswa. Sekolah yang tidak memanfaatkannya sama sekali, karena kerusakan teknis, sekolah kurang mengupayakan perbaikan pada kerusakan tersebut dengan alasan kurangnya SDM yang bisa menangani soal IT.
o Siswa, siswa belum banyak memanfaatkan EdukasiNet disebabkan kurangnya sosialisasi kepada mereka tentang EdukasiNet.
o Guru, Hal ini dimungkinkan juga karena masih banyaknya guru yang belum bisa mengoperasikan komputer apalagi internet.
o Teknologi, fasilitas komputer yang tekoneksi dengan internet jumlahnya belum memadai bila dibandingkan dengan jumlah siswa maupun guru

3 Des 2011

TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


   Pengertian Tujuan Belajar dan Pembelajaran

1.    Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa yang telah melakukan tugas belajar yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
2.    Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajar, dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan, dan di apresiasikan. Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Setiap program pembelajaran, bertujuan untuk terjadinya tindak belajar. Jadi, tujuan belajar - pembelajaran merupakan perilaku yang diharapkan dapat dicapai siswa sehubungan dengan aktivitas belajar pembelajaran yang dilakukan.

Taksonomi Tujuan Belajar
Pengertian Taksonomi
Taksonomi atau yang sering disebut tujuan instruksional khusus adalah tujuan pendidikan yang didasarkan pada tingkah laku.
  Jenis-jenis Tujuan Belajar Menurut Para Ahli

    Menurut Benyamin S. Bloom tujuan belajar dibagi menjadi 3 domain yaitu :
A.   Tujuan Ranah Kognitif ( Cognitive Domain )
Tujuan belajar ranah kognitif dikembangkan pada tahun 1956 oleh Bloom dkk, dan direvisi pada tahun 2001 oleh suatu tim dengan editor utama Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Pengertian kognitif sendiri adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Tujuan belajar ranah kognitif hasil revisi membedakan : Proses kognitif dan Dimensi pengetahuan.
1.    Proses Kognitif disusun dalam enam jenjang (dengan 19 rincian) meliputi :
a.    Mengingat     : - mengenal
: - mengungkapkan
b.    Mengerti        : - menerjemahkan
: - menunjukkan
: - mengklasifikasi
: - meringkas
: - menyimpulkan
: - membandingkan
: - menjelaskan
c.    Memakai        : - melaksanakan
: - menggunakan

d.    Menganalisis            : - membedakan
: - mengatur
: - mengkaitkan
e.    Menilai           : - mengecek
: - mengkritik
f.     Mencipta        : - mengembangkan
: - merancang
: - membuat
2.    Dimensi Pengetahuan dibedakan menjadi empat (dengn 11 rincian) yaitu :
a.    Pengetahuan Faktual         : - terminology
: - rincian & unsure-unsur
b.    Pengetahuan konseptual
Konseptual adalah teori-teori atau prinsip dasar yang selalu dipakai dalam merencanakan dan merancang sebuah desain. Pengetahuan konseptual memiliki 3 rincian, yaitu :
1.    Klasifikasi dan kategori
2.    Prinsip dan generalisasi
3.    Teori, Model, dan struktur

c.    Pengetahuan procedural
Prosedural adalah rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, proses-proses, perhitungan yang dijalankan melalui serangkaian kegiatan atau pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Pengetahuan prosedural memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Keterampilan khusus dan algoritma
2. Teknik dan metode khusus
3. Kriteria penggunaan cara yang tepat
d.    Pengetahuan Metakognitif
Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol ranah/aspek kognitif atau kesadaran berpikir tentang apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui. Pengetahuan Metakognitif memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Pengetahuan strategik
2. Pengetahuan tentang tugas kognitif
3. Pengetahuan diri

B.   Tujuan Ranah Afektif ( Afective Domain )
Tujuan belajar ranah afektif disusun oleh David R. Krathwohl, Benyamin S. Bloom, dan Bertram B. Masia pada tahun 1964. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Proses belajar afektif disusun secara berjenjang meliputi :
a.    Menerima                        : - menyarai
: - menampung
: - memperhatikan
b.    Menanggapi                   : - mengikuti
: - melibakan
: - memuaskan
c.    Menghargai                    : - menerima nilai
: - memihak pada nilai
: - komitmen pada nilai
d.    Mengorganisasikan      : - mengonseptualisasi
: - merangkai system
e.    Mengamalkan                : - menggeneralisasi
: - menginternalisasi nilai dalam hidup


C.   Tujuan Ranah Psikomotor
Tujuan belajar ranah psikomotorik dikembangkan oleh beberapa ahli dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ranah psikomotorik lebih diutamakan pada aspek kemampuan fisik.
            Menurut Dave keterampilan Psikomotor meliputi :
1.    Peniruan ( Imitation )
Kemampuan ini dimulai dengan mengamati suatu gerakan kemudaian memberikan respon serupa yang diamati. Sebagai contoh, kemampuan menggunakan alat ukur setelah diperhatikan cara menggunakannya.
2.    Penggunaan ( Manipulasi )
Kemampua ini merupakan kemampuan mengikuti pengarahan (instruksi), penampilan dan gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan. Sebagai contoh, melakukan kegiatan pendidikan sesuai prosedur yang dibaca.
3.    Ketepatan ( Presicion )
Kemampuan ini lebih menekankan kepada kecermatan, proporsi dank e[astian yang lebih tinggi. Sebagai contoh, pada saat menggumakan alat ukur memperhatikan skala alat ukur yang digunakan dan satuan yang digunakan dalam mengambil data, orang yang memiliki ketepatan biasanya melakukan pengamatan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti.
4.    Perangkaian ( Articulation )
Merupakan kemampuan koordinasi suatu rangkaian gerak dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda. Sebagai contoh, menunjukkan tulisan yang rapi dan jelas, mengetik dengan cepat dan tepat dan menggunakan alat-alat sesuai kemampuan.
5.    Pengalamiahan ( Naturalisasi )
Menekankan kemampuan yang lebih tinggi secara alami, sehingga gerakan yang dapat dilakukan dapat secara rutin dan tidak memerlukan pemikiran terlebih dahulu.
Sedangkan menurut Harrow, tujuan belajar ranah psikomotor tersusun dalam peringkat sebagai berikut :
1.    Gerak Refleks
Yaitu respon gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
a.    Segmental
b.    Intersegmental
c.    Suprasegmental
d.    Postural
2.    Gerak dasar
Yaitu gerakan-gerakan yang menuntut pada keterampilan yang sifatnya kompleks.
a.    Locomotor
b.    Non locomotor
c.    Manipulative
3.    Kemampuan perseptif
Yaitu kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.
a.    Kinestetik
b.    Visual
c.    Auditif
4.    Kemampuan fisik
Yaitu kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
a.    Katahanan
b.    Kekuatan
c.    Keluesan
d.    Keuletan



5.    Gerak terampil
Yaitu gerakan-gerakan yang memerlukan belajar, misalnya keterampilan dalam olahraga, menari dan rekreasi.
a.    Adaptif sederhana
b.    Adaptif ganda
c.    Adaptif kompleks
6.    Gerak komunikasif
Yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan, misalnya ekspresi wajar (mimic), postur, dsb.
a.    Gerak ekspresif
b.    Gerak interpretif

LAMPIRAN TAMBAHAN
Jenjang Tujuan Belajar Ranah Kognitif (Bloom dkk. Sebelum direvisi Anderson

Pengetahuan ( Knowledge )
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb

         Pembahasan :
-       Hal Khusus (Istilah, fakta)
-       Hal umum (prinsip, teori)
-       Metode 

Pemahaman ( Comprehension )
Siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.
Pembahasan :
-       Penerjemahan
-       Penafsiran
-       Ekstrapolasi 

 Penggunaan ( Aplication )
Di tingkat ini Siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.  Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.

    Analisis ( Analysis )
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
Pembahasan :
-       Analisis unsur
-       Analisis hubungan

Sintesis ( Synthesis )
Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
Pembahasan :
-       Menyimpulkan
-       Merancang tindakan

      Evaluasi ( Evaluation )
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Pembahasan :
-       Memberi pertimbangan (dengan kriteria internal dan eksternal)