3 Des 2011

TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


   Pengertian Tujuan Belajar dan Pembelajaran

1.    Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa yang telah melakukan tugas belajar yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
2.    Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajar, dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan, dan di apresiasikan. Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Setiap program pembelajaran, bertujuan untuk terjadinya tindak belajar. Jadi, tujuan belajar - pembelajaran merupakan perilaku yang diharapkan dapat dicapai siswa sehubungan dengan aktivitas belajar pembelajaran yang dilakukan.

Taksonomi Tujuan Belajar
Pengertian Taksonomi
Taksonomi atau yang sering disebut tujuan instruksional khusus adalah tujuan pendidikan yang didasarkan pada tingkah laku.
  Jenis-jenis Tujuan Belajar Menurut Para Ahli

    Menurut Benyamin S. Bloom tujuan belajar dibagi menjadi 3 domain yaitu :
A.   Tujuan Ranah Kognitif ( Cognitive Domain )
Tujuan belajar ranah kognitif dikembangkan pada tahun 1956 oleh Bloom dkk, dan direvisi pada tahun 2001 oleh suatu tim dengan editor utama Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Pengertian kognitif sendiri adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Tujuan belajar ranah kognitif hasil revisi membedakan : Proses kognitif dan Dimensi pengetahuan.
1.    Proses Kognitif disusun dalam enam jenjang (dengan 19 rincian) meliputi :
a.    Mengingat     : - mengenal
: - mengungkapkan
b.    Mengerti        : - menerjemahkan
: - menunjukkan
: - mengklasifikasi
: - meringkas
: - menyimpulkan
: - membandingkan
: - menjelaskan
c.    Memakai        : - melaksanakan
: - menggunakan

d.    Menganalisis            : - membedakan
: - mengatur
: - mengkaitkan
e.    Menilai           : - mengecek
: - mengkritik
f.     Mencipta        : - mengembangkan
: - merancang
: - membuat
2.    Dimensi Pengetahuan dibedakan menjadi empat (dengn 11 rincian) yaitu :
a.    Pengetahuan Faktual         : - terminology
: - rincian & unsure-unsur
b.    Pengetahuan konseptual
Konseptual adalah teori-teori atau prinsip dasar yang selalu dipakai dalam merencanakan dan merancang sebuah desain. Pengetahuan konseptual memiliki 3 rincian, yaitu :
1.    Klasifikasi dan kategori
2.    Prinsip dan generalisasi
3.    Teori, Model, dan struktur

c.    Pengetahuan procedural
Prosedural adalah rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, proses-proses, perhitungan yang dijalankan melalui serangkaian kegiatan atau pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Pengetahuan prosedural memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Keterampilan khusus dan algoritma
2. Teknik dan metode khusus
3. Kriteria penggunaan cara yang tepat
d.    Pengetahuan Metakognitif
Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol ranah/aspek kognitif atau kesadaran berpikir tentang apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui. Pengetahuan Metakognitif memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Pengetahuan strategik
2. Pengetahuan tentang tugas kognitif
3. Pengetahuan diri

B.   Tujuan Ranah Afektif ( Afective Domain )
Tujuan belajar ranah afektif disusun oleh David R. Krathwohl, Benyamin S. Bloom, dan Bertram B. Masia pada tahun 1964. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Proses belajar afektif disusun secara berjenjang meliputi :
a.    Menerima                        : - menyarai
: - menampung
: - memperhatikan
b.    Menanggapi                   : - mengikuti
: - melibakan
: - memuaskan
c.    Menghargai                    : - menerima nilai
: - memihak pada nilai
: - komitmen pada nilai
d.    Mengorganisasikan      : - mengonseptualisasi
: - merangkai system
e.    Mengamalkan                : - menggeneralisasi
: - menginternalisasi nilai dalam hidup


C.   Tujuan Ranah Psikomotor
Tujuan belajar ranah psikomotorik dikembangkan oleh beberapa ahli dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ranah psikomotorik lebih diutamakan pada aspek kemampuan fisik.
            Menurut Dave keterampilan Psikomotor meliputi :
1.    Peniruan ( Imitation )
Kemampuan ini dimulai dengan mengamati suatu gerakan kemudaian memberikan respon serupa yang diamati. Sebagai contoh, kemampuan menggunakan alat ukur setelah diperhatikan cara menggunakannya.
2.    Penggunaan ( Manipulasi )
Kemampua ini merupakan kemampuan mengikuti pengarahan (instruksi), penampilan dan gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan. Sebagai contoh, melakukan kegiatan pendidikan sesuai prosedur yang dibaca.
3.    Ketepatan ( Presicion )
Kemampuan ini lebih menekankan kepada kecermatan, proporsi dank e[astian yang lebih tinggi. Sebagai contoh, pada saat menggumakan alat ukur memperhatikan skala alat ukur yang digunakan dan satuan yang digunakan dalam mengambil data, orang yang memiliki ketepatan biasanya melakukan pengamatan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti.
4.    Perangkaian ( Articulation )
Merupakan kemampuan koordinasi suatu rangkaian gerak dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda. Sebagai contoh, menunjukkan tulisan yang rapi dan jelas, mengetik dengan cepat dan tepat dan menggunakan alat-alat sesuai kemampuan.
5.    Pengalamiahan ( Naturalisasi )
Menekankan kemampuan yang lebih tinggi secara alami, sehingga gerakan yang dapat dilakukan dapat secara rutin dan tidak memerlukan pemikiran terlebih dahulu.
Sedangkan menurut Harrow, tujuan belajar ranah psikomotor tersusun dalam peringkat sebagai berikut :
1.    Gerak Refleks
Yaitu respon gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
a.    Segmental
b.    Intersegmental
c.    Suprasegmental
d.    Postural
2.    Gerak dasar
Yaitu gerakan-gerakan yang menuntut pada keterampilan yang sifatnya kompleks.
a.    Locomotor
b.    Non locomotor
c.    Manipulative
3.    Kemampuan perseptif
Yaitu kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.
a.    Kinestetik
b.    Visual
c.    Auditif
4.    Kemampuan fisik
Yaitu kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
a.    Katahanan
b.    Kekuatan
c.    Keluesan
d.    Keuletan



5.    Gerak terampil
Yaitu gerakan-gerakan yang memerlukan belajar, misalnya keterampilan dalam olahraga, menari dan rekreasi.
a.    Adaptif sederhana
b.    Adaptif ganda
c.    Adaptif kompleks
6.    Gerak komunikasif
Yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan, misalnya ekspresi wajar (mimic), postur, dsb.
a.    Gerak ekspresif
b.    Gerak interpretif

LAMPIRAN TAMBAHAN
Jenjang Tujuan Belajar Ranah Kognitif (Bloom dkk. Sebelum direvisi Anderson

Pengetahuan ( Knowledge )
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb

         Pembahasan :
-       Hal Khusus (Istilah, fakta)
-       Hal umum (prinsip, teori)
-       Metode 

Pemahaman ( Comprehension )
Siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.
Pembahasan :
-       Penerjemahan
-       Penafsiran
-       Ekstrapolasi 

 Penggunaan ( Aplication )
Di tingkat ini Siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.  Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.

    Analisis ( Analysis )
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
Pembahasan :
-       Analisis unsur
-       Analisis hubungan

Sintesis ( Synthesis )
Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
Pembahasan :
-       Menyimpulkan
-       Merancang tindakan

      Evaluasi ( Evaluation )
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Pembahasan :
-       Memberi pertimbangan (dengan kriteria internal dan eksternal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar