10 Nov 2011

APLIKASI TIK DALAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


1.    Pembelajaran Kejar Paket C berbasis ICT
Merupakan salah satu program kelompok kerja (Pokja) Kesetaraan BP-PLSP Regional I. Program ini difasilitasi oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Ditjen PLS, Depdiknas, melalui dana block grant perluasan akses pendidikan kesetaraan dengan memanfaatkan information and communication technology (ICT) tahun 2006. Produk daripada program Pembelajaran Paket C berbasis ICT yaitu Aplikasi Pembelajaran Paket C Berbasis Web.
Mewakili tim pengelola program ini, Arifin Ambarita,S.Si. dari atas pentas menyampaikan bahwa peserta didik hanya mendaftar melalui internet dan tak perlu datang secara langsung ke penyelenggara. Pembelajaran juga melalui internet dan seluruh modul-modul dapat didownload. Untuk menguji tingkat kompetensi peserta didik disediakan soal-soal untuk dikerjakan dan secara langsung dapat diketahui skor setelah usai mengerjakan.
Sasaran program ini tidak hanya dimanfaatkan oleh peserta didik pada kelompok belajar Paket C yang dikelola BP-PLSP Regional I tapi juga melayani kelompok-kelompok belajar yang dikelola SKB di Kabupaten/Kota, PKBM dan satuan pendidikan nonformal lainnya. Modul dan soal yang disediakan dapat diakses oleh peserta didik setelah melakukan registrasi terlebih dahulu.
Setiap satu topik materi diadakan ujian secara online dan peserta didik dapat langsung mengetahui jawabannya. Apabila skornya 60 maka dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pembelajaran berikutnya. Apabila skornya dibawah 60 maka dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang.

2.    Teknologi Radio Paket                
Terkait dengan masalah infrastruktur penunjang teknologi informasi, terdapat beberapa pilihan yang dapat dilakukan, tapi salah satu solusi yang tepat melihat situasi serta kondisi masyarakat yang menjadi sasarannya adalah dengan menggunakan konsep yang ditelurkan oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu dengan menggunakan teknologi Radio Paket. Dengan menggunakan teknologi ini kita sudah dapat membangun suatu jaringan komputer dengan biaya murah serta mudah. Selain itu teknologi ini dapat digunakan di daerah-daerah yang belum dijangkau oleh koneksi dial-upnya telkom. Tentu saja pembangunan ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah daerah.
Perangkat-perangkat informasi seperti Situs, e-learning serta sistem informasi pendidikan luar sekolah juga menjadi poin yang penting untuk dikembangkan sebab dari sanalah semua bahan dan informasi mengenai pendidikan luar sekolah didapatkan.
Walaupun kita telah dapat merealisasikan infrastruktur serta perangkatnya, hal tersebut menjadi tidak berguna apabila tidak ditunjang oleh SDM yang baik. Untuk mewujudkan SDM yang baik terutama dalam menggunakan perangkat teknologi informasi diperlukan pelatihan serta sosialisasi mengenai hal tersebut. Mungkin bagi stakeholder atau pelaksana teknis di bidang pendidikan luar sekolah, pelatihan berbasis teknologi informasi bukanlah barang baru. Sebab BPPLSP Regional V Makassar misalnya telah beberapa kali melaksanakan pelatihan seperti itu, tapi bagaimana bagi tutor atau peserta paket A, B, C misalnya. Pasti belum banyak yang mengenal hal tersebut. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu konsep yang dapat mengintegrasikan pengetahuan mengenai teknologi informasi pada seluruh lapisan masyarakat.
BPPLSP Regional V Makassar sendiri sebagai perpanjangan pemerintah pusat di daerah yang bertanggung jawab dibidang pendidikan luar sekolah telah berusaha mengembangkan perangkat-perangkat penunjang untuk penyebaran informasi pendidikan luar sekolah diantaranya pengembangan website, Pengembangan sistem informasi pendidikan luar sekolah, e-learning pendidikan luar sekolah. Sedangkan untuk ke depan BPPLSP Regional V telah merencanakan membuat suatu komunitas berbasis teknologi informasi di lingkup propinsi hingga pedesaan dalam program Cyber Village.

3.    Pengembangan Televisi Pendidikan Indonesia untuk Pendidikan Luar Sekolah
Sejak REPELITA 1 sebenarnya pemerintah sudah berniat untuk mengembangkan siaran radio dan televisi pendidikan untuk peningkatan mutu sekolah dasar. Untuk keperluan itu berbagai studi dan langkah persiapan, termasuk pelaksanaan proyek perintisan telah pula dilakukan, dan sejumlah kebijakan telah pula di gariskan. Bahkan untuk pertama kali media pendidikan dicantumkan dalam Ketetapan MPR mengenai Garis Besar Haluan Negara, dimana ditentukan bahwa “media pendidikan serta fasilitas lainnya perlu terus disempurnakan, ditingkatkan, dan lebih didayagunakan.” (MPR-RI, 1988:70).
Bila kita kaji secara empirik , kita mengenal tiga macam strategi pengembangan penggunaan media komunikasi masa, terutama televisi,  untuk keperluan pendidikan dan atau komunikasi pembangunan, yaitu strategi perintisan atau percontohan, strategi penahapan dan strategi serentak. Strategi perintisan atau percontohan memang mempunyai landasan ilmiah yang lebih mantap karena berbagai komponen pengembangan dicobakan, dinilai, dan disempurnakan. Namun sering kali kegiatan perintisan ini diselenggarakan dalam skala yang terlalu kecil sehingga kurang mendapt arti secara nasional. Oleh karena itu sering kali tidak dapat “tinggal landas” untuk di difusikan secara meluas.
Contoh kategori siaran pendidikan luar sekolah :
a.   Among Tani
Sasaran : warga pedesaan
Isi : bimbingan dan penyuluhan dalam bidang pertanian, termasuk perkebunan, peternakan, perikanan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, serta pengolahan dan pemasarannya.
Kriteria : instruksional disertai peragaan, visualisasi dan simulasi.

                   b. Para Pemuda
Sasaran : pemuda dan remaja
Isi : bimibngan untuk meimilih dan membina karir, di utamakan karir untuk berwiraswasta dan wirausaha.
Kriteria : instruksional disertai fragmen, uraian, peragaan dan ilustrasi.
Produksi dan pengadaan paket siaran. Yang dimaksud dengan produksi adalah membuat paket siaran sendiri (di dalam Negeri) berdasarkan naskah yang telah di rancang sesuai dengan kriteria mata acara. Sedangkan yang dimaksud dengan pengadaan paket siaran adalah pembelian atau perolehan rekaman yang sudah jadi, dan yang dinilai sesuai dengan kriteria mata acara dan kriteria penyiaran.  


"Kutipan makalah kelompok VIII"
Universitas Negeri Jakarta PTKI TP'11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar